ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN ARSITEKTUR VERNAKULAR


ARSITEKTUR TRADITIONAL

Arsitektur tradisional terbentuk dari cerminan budaya dan adat istiadat masyarakat. Arsitektur tradisional diwariskan secara turun temurun, memiliki aturan yang diberlakukan turun-temurun dan tidak bisa dirubah lagi.

Menurut Amos Rapoport (1960), Arsitektur tradisional merupakan bentukan arsitektur yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mempelajari bangunan tradisional berarti mempelajari tradisi masyarakat yang lebih dari sekadar tradisi membangun secara fisik. Masyarakat tradisional terikat dengan adat yang menjadi konsesi dalam hidup bersama.

Menurut Suharjanto (2011),Arsitektur tradisional adalah maha karya vernakular yang diakui secara lisan dan turun temurun.

Yoseph Prijotomo (1997) memahami arsitektur tradisional lebih sebagai kerangka waktu. Menurut Yoseph, arsitektur tradisional sebenarnya sudah memiliki pengertian yang bersumber dari antropologi/ etnologi yang sangat menekankan pada adat dan budaya sebagai sebuah proses budaya.


CONTOH ARSITEKTUR TRADISIONAL DI INDONESIA

1. Rumah Joglo, Jawa




2. Rumah Gadang, Sumatera Barat




3. Rumah Tongkonan, Sulawesi Selatan



ARSITEKTUR VERNAKULAR

Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur rakyat yang lahir dari masyarakat etnik dan berakar pada tradisi etnik, serta dibangun oleh tukang berdasarkan pengalaman (trial and error), menggunakan teknik dan material lokal serta merupakan jawaban atas setting lingkungan tempat bangunan tersebut berada dan selalu membuka untuk terjadinya transformasi. (Turan Mete, Vernacular Architecture, 1990)

Menurut Suharjanto (2011), arsitektur vernakular adalah bentuk karya orisinal yang sangat spesifik,Arsitektur vernakular mengandung filosofi lokal yang sangat kuat dan bersifat kontekstual sesuai dengan zamannya.

Menurut Yulianto Sumalyo (1993), vernacular adalah bahasa setempat, dalam arsitektur istilah ini untuk menyebut bentuk-bentuk yang menerapkan unsur-unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat, diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural (tata letak denah, struktur, detail-detail bagian, ornamen, dll).

Sementara definisi arsitektur vernakular menurut Paul Oliver dalam Encyclopedia of Vernacular Architecture of the World adalah terdiri dari rumah-rumah rakyat dan bangunan lain, yang terkait dengan konteks lingkungan mereka dan sumber daya tersedia yang dimiliki atau dibangun, menggunakan teknologi tradisional. Semua bentuk arsitektur vernakular dibangun untuk memenuhi kebutuhan spesifik untuk mengakomodasi nilai-nilai, ekonomi dan cara hidup budaya yang berkembang.

arsitektur vernakular yang identik dengan perkembangan jenis karya arsitektur tanpa arsitek (desainer formal) merupakan istilah atas langkah adaptatif dan antisipatif manusia lokal untuk membuat perlindungan diri dengan lingkungannya secara try and error.

CONTOH ARSITEKTUR VERNAKULAR DI INDONESIA

1. Rumah Aceh



2. Rumah Bali




3. Rumah Sasak




Perbedaan :

Perbedaan antara Arsitektur Tradisional dan Arsitektur Vernakular adalah  :

Arsitektur tradisional terbentuk dari cerminan budaya dan adat istiadat masyarakat. Arsitektur tradisional diwariskan secara turun temurun, memiliki aturan yang diberlakukan turun-temurun dan tidak bisa dirubah lagi. 

Sedangkan untuk arsitektur vernakular yaitu adalah istilah yang digunakan untuk mengkatagorikan metode kontruksi yang menggunakan sumber daya orisinal lokal untuk memenuhi kebutuhan lokal. Arsitektur vernakular berkembang setiap waktu untuk merefleksikan lingkungan, budaya, dan sejarah dari daerah dimana karya arsitektur tersebut muncul dan berada atau eksis. 





 







Comments

Popular posts from this blog

ORGANISASI RUANG

LITERATUR SIRKULASI DALAM ARSITEKTUR

LITERATUR HUMAN SPATIAL BEHAVIOR